Informasi Terbaru :

Sosisalisasi Peminatan Agroteknologi UNS

Saturday, December 22, 2012 | 0 comments

Siapkan diri kalian wahai angkatan 2010 dan 2011. Sebentar lagi dipenghujung semester ganjil 2012 ini akan ada peminatan so prepare yourself !!!
 Jangan lupa RABU, 26 Desember 2012 pukul 10.30 WIB @AULA FP akan diadakan Pemilihan Peminatan Jurusan Ilmu Tanah, Agronomi dan Perlintan
Continue Reading

Musyawarah Nasional FORMATANI 2

Friday, December 21, 2012 | 0 comments

Maret 2012, Formatani akan mengadakan Musyawarah Nasional di Universitas Muhammadiyah Malang

Siapkan Kader dalam acara bersejarah yang akan menentukan nasib FORMATANI !!!



Terbuka bagi seluruh mahasiswa Agroteknologi untuk bisa hadir dan perpastisipasi dalam Musyawarah Nasional
Continue Reading

Coming Soon!!! Aglonema 2012

| 3comments

Buat temen temen angkatan 2012 yang sedang sibuk laporan, jangan lupa ikut Aglonema yaaaa
Bisa buat refresing loh :)



Dijamin seru !!!!
Pengenalan berbagai infaormasi kampus yang gak ada duanya :)

Continue Reading

Sedikit Banyak Tentang Bonsai

| 3comments

 Bonsai (盆栽?) adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai, 栽) dilakukan di pot dangkal yang disebut bon (盆). Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai (盆栽).[/center]

JENIS
Pohon yang paling umum dibonsai adalah berbagai spesies pinus. Jenis tanaman dan pohon dipakai untuk mengelompokkan jenis-jenis bonsai:[1]

* Bonsai pohon pinus dan ek: tusam, cemara cina, cemara duri, sugi, dan lain-lain.
* Bonsai pohon buah untuk dinikmati keindahan buahnya (Ilex serrata, kesemek, Chaenomeles sinensis, apel mini, dan lain-lain).
* Bonsai tumbuhan berbunga untuk dinikmati keindahan bunganya (Prunus mume,Chaenomeles speciosa, sakura, azalea satsuki).
* Bonsai pohon untuk dinikmati bentuk daunnya (maple, Zelkova serrata, Rhus succedanea, bambu).

Ada banyak sekali tanaman tropis yang telah dicoba dan ternyata cocok untuk dibonsai, di antaranya asam jawa, beringin, cemara udang, waru, dan jambu biji.

BENTUK DASAR

Tegak Lurus (直幹, Chokkan?)
Batang pohon tegak lurus vertikal ke atas. Pohon dikatakan memiliki batang yang ideal bila pohon memiliki diameter batang yang makin ke atas makin mengecil, dimulai dari bagian batang yang dekat dengan akar. Pohon dikatakan memiliki dahan yang ideal bila dahan ada di sisi depan-belakang atau kiri-kanan saling bersilangan satu sama lainnya. Jarak antardahan makin ke atas makin sempit. Bentuk akar ideal adalah akar yang bila dilihat dari atas, menjalar ke segala penjuru.

Tegak Berkelok-kelok (模様木, Moyogi?)
Batang pohon tegak berkelok-kelok ke kiri dan ke kanan. Diameter batang makin ke atas makin mengecil dengan keseimbangan kiri dan kanan yang baik. Dahan yang baik adalah dahan yang ada di bagian puncak lengkungan batang pohon. Dahan yang berada di bagian dalam lengkungan dipotong. Dari pangkal batang hingga bagian puncak pohon dapat ditarik garis lurus, dan orang yang melihat tidak merasa khawatir dengan keseimbangan pohon tersebut.

Miring (斜幹, Shakan?)
Batang pohon miring ke satu sisi bagaikan terus menerus ditiup angin ke arah tersebut. Bagaikan ada benda yang menghalangi di salah satu sisi, batang pohon tumbuh mencondong ke sisi lain. Ciri khas bentuk ini berupa dahan yang ada hanya di bagian puncak lengkungan batang, dan berselang-seling di sisi kiri-kanan dan depan-belakang.

Sarung Angin (吹流し, Fukiganashi?)/Tertiup Angin
Dibandingkan bonsai bentuk Miring, pohon tumbuh sambil mengalami paksaan yang lebih kejam. Batang dan dahan pohon hanya condong ke satu arah. Batang dan dahan pohon yang condong ke satu sisi jauh lebih panjang daripada tinggi pohon yang diukur dari pangkal batang ke puncak pohon. Posisi batang dan dahan mirip dengan bonsai gaya Setengah Menggantung, namun batang dan dahan terlihat membentuk garis paralel.

Menggantung (懸崖, Kengai?)
Pohon diibaratkan tumbuh di permukaan dinding terjal yang berada di tebing tepi laut atau dinding lembah terjal. Batang pohon tumbuh bagaikan menggantung ke bawah tebing. Puncak pohon tersebut menggantung jauh hingga melebihi dasar pot. Bila puncak pohon tidak melebihi dasar pot maka bonsai disebut Setengah Menggantung (Han Kengai).

Batang Bergelung (蟠幹, Bankan?)
Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan kecenderungan memilin diri. Batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular yang sedang bergelung.

Sapu Tegak (箒立ち, Hōkidachi?)
Batang tegak lurus hingga di tengah sebelum dahan dan ranting tumbuh menyebar ke segala arah. Puncak pohon sulit ditentukan dari sejumlah puncak dahan yang ada sehingga bentuk bonsai ini mirip sapu dari bambu. Keindahan bonsai gaya ini dinilai dari percabangan dahan yang rapi, dan titik dimulainya persebaran dahan dan ranting ke segala arah, tinggi pohon, dan keseimbangan unsur-unsur tersebut.

Menonjolkan Akar (根上り, Neagari?)
Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang kejam, bagian pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar di atas tanah bagaikan akibat diterpa angin dan hujan.

Berbatang Banyak (多幹, Takan?)
Dari satu pangkal akar tumbuh tegak lebih dari satu batang pohon. Bila tumbuh dua batang pohon, maka bonsai disebut Berbatang Dua (Sōkan). Bila ada tiga batang pohon, maka disebut Berbatang Tiga (Sankan). Bonsai berbatang lima atau lebih disebut Tunggul Tegak (Kabudachi). Batang berjumlah ganjil lebih disukai. Selain bonsai berbatang dua, bonsai dengan batang berjumlah genap tidak disenangi dan tidak dibuat.

Akar Terjalin (根連なり, Netsuranari?)
Akar dari sejumlah batang pohon dari satu spesies (tiga batang pohon atau lebih) saling melekat dan berhubungan satu satu sama lainnya. Bentuk ini juga dapat berasal dari batang pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan terkubur di dalam tanah. Bagian yang dulunya adalah dahan pohon, berubah peran dan tumbuh sebagai batang pohon. Dari batang pohon tersebut keluar akar, dan akar tersebut terjalin dengan akar pohon asal. Bentuk yang mirip dengan Akar Terjalin disebut Rakit atau Tumbuh dari Batang (Ikadabuki). Bonsai berbentuk Tumbuh dari Batang juga berasal dari pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan dahan berubah peran menjadi batang. Perbedaannya dengan Akar Terjalin terletak pada akar yang hanya ada di satu tempat. Seperti halnya bonsai Berbatang Banyak, pohon berbatang genap tidak disukai.

Kelompok (寄せ植え, Yoseue?)
Lebih dari satu pohon ditanam bersama dalam satu pot dangkal atau ditanam di atas batu. Pohon yang ditanam dapat saja beberapa pohon dari satu spesies, atau campuran dari beberapa spesies berbeda. Nilai kreativitas karya dapat ditinggikan dengan perpaduan benda-benda hiasan yang diletakkan sebagai tambahan.

Pohon Sastrawan (文人木, Bunjinki?)/Bebas
Bentuk bonsai ini asal usulnya dari meniru bentuk pohon dalam nanga. Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman Meiji sangat menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah dahan sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.

Pohon Tak Lazim (代わり木, Kawariki?)
Bentuk ini dipakai untuk menyebut bonsai yang tidak dapat digolongkan ke dalam bentuk-bentuk bonsai yang lazim.

SEJARAH
Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing (盆景) dari periode Dinasti Tang. Di makam putra dari Maharani Wu Zetian terdapat lukisan dinding yang menggambarkan pelayan wanita yang membawa pohon berbunga dalam pot dangkal. Pot dangkal berukuran kecil ini merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam.[3]

Kalangan bangsawan di Jepang mulai mengenal penjing sekitar akhir zaman Heian. Aksara kanji untuk penjing (盆景) dilafalkan orang Jepang sebagai bonkei. Sama halnya dengan di Cina, bonkei di Jepang juga merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Seni yang hanya dinikmati kalangan atas, terutama kalangan pejabat istana dan samurai, dan baru disebut bonsai pada zaman Edo[4]

Menanam bonsai adalah pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran. Sejak zaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu. Sejalan dengan lingkungan tempat tinggal di Jepang yang makin modern dan tidak memiliki halaman, penggemar bonsai akhirnya terbatas pada kalangan berusia lanjut.

UKURAN
Bonsai dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan tinggi tanaman dari pangkal batang hingga bagian puncak tanaman:

* raksasa: tinggi pohon lebih dari 101 cm.
* sangat besar: tinggi pohon antara 76-100 cm.
* besar: tinggi pohon antara 46-75 cm
* sedang: tinggi pohon antara 31-45 cm
* kecil: tinggi pohon antara 16-30 cm
* sangat kecil: tinggi pohon kurang dari 15 cm.
Continue Reading

DPR: Anggaran Pertanian Rp 20 Triliun Tapi Masih Impor Singkong, Memalukan!

Tuesday, December 18, 2012 | 0 comments

Jakarta - Adanya impor singkong yang dilakukan Indonesia dianggap memalukan. Kementerian Pertanian yang mendapatkan anggaran Rp 20 triliun kinerjanya tak signifikan.

"Sangat memalukan, Indonesia yang luas seperti ini, subur seperti ini, apa sulitnya menanam singkong," kata Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar Anton Sihombing ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Lebih menyedihkan lagi, kata Anton, sangat sedikit kementerian yang saat ini anggarannya mencapai Rp 20 triliun setahun. Harusnya Kementerian Pertanian bisa bekerja lebih maksimal.

"Apalagi yang paling menyedihkan Kementerian Pertanian mendapatkan anggaran besar sekali Rp 20 triliun, di mana sayang sedikit Kementerian yang mendapatkan dana sebesar itu, tapi kinerjanya sampai saat ini tidak signifikan," tegas Anton.

Dia mengatakan, kenaikan anggaran yang diberikan kepada Kementerian Pertanian cukup tinggi. Di 2009, Kementerian Pertanian mendapatkan anggaran Rp 3,1 triliun, tahun ini naik menjadi Rp 20 triliun.

"Tapi kenyataannya singkong saja masih impor, apa itu tidak memalukan," cetus Anton.


Bagaimana tanggapan saudara saudara sekalian terhadappermasalahan seperti ini, kita sebagai mahasiswa pertanaian harusnya peka dan selalu mengawasi pemerintah dalam setiap tindakan. Singkong merupakan hasil pertanian yang cukup penting. 
Continue Reading

Kalus In Action

Sunday, November 11, 2012 | 0 comments


Pada Tanggal 29 dan 30 September 2012 tepatnya di desa Jrakah, Selo, Boyolali. akhirnya perjuangan dari temen temen KALUS (Keluarga Agroteknologi 2010) mencapai puncaknya, setelah lebih dari 6 bulan berusaha mengagendakan untuk pengabdian masyarakat, dan melakukan malam keakraban bagi Kalus. Temen temen Kalus yang di motori oleh Bayu R Bernadip, berhasil memompa semangat teman teman kalus untuk mengikuti acara Pengabdian Masyarakat dan Pengakraban yang bertema, Berbakti dengan Kasih Mengabdi dengan suci, Ikhlas bersama wujudkan perubahan.

Acara yang di mulai dengan penyuluhan tentang pentingnya tanaman tahunan sebagai upaya untuk menanggulangi longsor di daerah merbabu, yang di isi Oleh Prof Tutik dan Prof Djoko sebagai wujud kepedulian dari temen temen kalus kepada masyarakat desa jrakah.
Acara selanjutnya di ikuti oleh acara out-bound yang di lakukan untuk mengakrabkan sekaligus me refresh temen temen kalus dari kegiatan perkuliahan yang mulai menggila di semester 5 ini. Games games yang di berikan oleh mas Fachreza dan mbak Azka mampu mengakrabkan kalus sendiri. 

pada malam hari di agendakan untuk pemilihan nominasi nominasi dari kalus-ter yang di isi oleh temen temen dari Solmated, Ketan dan Atlas, dan di hadiri oleh Bapak Tumar dan Bapak Tumari sebagai Lurah dan Kepala desa tempat berlangsungnya acara. acara ini di akhiri dengan terpilihnya Raditya Agus Dan Muslikhatun sebagai pasangan King And Queen


Puncak dari Kegiatan Kalus In Action adalah penanaman pohon pohon atau di sebut dengan reboisasi, atau juga penghijauan di sepanjang jalan yang di bantu dengan rekan rekan dari Format, Solmated, Ketan, Kalus serta juga Atlas, bukti dari kepedulian Mahasiswa Agroteknologi terhadap lingkungan.
Continue Reading

Format FP UNS selenggarakan MIKORIZA 2012

Tuesday, October 16, 2012 | 0 comments

Forum Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (Format FP UNS) menyelenggarakan Kegiatan Pengakraban sebagai suatu program pengenalan mahasiswa baru Agroteknologi FP UNS selama dua hari (13-14 Oktober 2012). Even mahasiswa tahunan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut  mahasiswa baru ini diikuti kurang lebih 150 mahasiswa baru Agroteknologi FP UNS. Kegiatan bernama MIKORIZA 2012 ini berjalan dengan lancar diisi dengan materi orientasi kemahasiswaan yang berlandaskan nilai kekeluargaan dan etika perkuliahan.

MIKORIZA 2012 merupakan sebuah sarana pembinaan dan pengembangan potensi mahasiswa baru dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, kepemimpinan, sekaligus etika dan moralitas. Acara ini merupakan sebuah wahana perkenalan awal antar sesama mahasiswa baru maupun antar-angkatan agroteknologi FP UNS sehingga dapat mempererat tali persaudaraan. MIKORIZA 2012 bertujuan untuk memberikan pemahaman dan aktualisasi diri terhadap nilai-nilai yang sesuai dengan peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control serta sebagai sarana dalam mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di Agroteknologi FP UNS serta mampu mematuhi dan melaksanakan norma yang berlaku di kampus, khususnya yang terkai dengan kode etik dan tata tertib mahasiswa.

Mengangakat tema “Menjalin Kebersamaan untuk Membangun Karekter dan Kerjasama”,  Kegiatan yang melibatkan kurang lebih 75 panitia ini dilaksanakan selama dua hari. Dimulai pada pukul 07.00 dengan apel pagi dan dilanjutkan dengan pengarahan awal dari Format FP UNS sebagai wadah dari mahasiswa Agroteknologi. Sebelumnya, kegiatan ini juga diisi dengan pemberian tugas kepada mahasiswa baru guna memupuk sikap tanggung jawab bagi mahasiswa baru agroteknologi.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan di Sekipan, Karanganyar dengan materi-materi dan game yang sudah dipersiapkan, serta pengenalan angkatan guna menyolidkan mahasiswa agroteknologi FP UNS secara keseluruhan. Selain materi dari Format FP UNS, kegiatan ini juga diisi training motivasi dari Mr. Nardi Hidayat untuk menggugah semangat mahasiswa.

Hari kedua diisi dengan penanaman 10 jiwa agroteknologi kepada mahasiswa baru dan dilanjutkan dengan outbond di Sekipan, Karanganyar. Pada akhir outbond, dilaksanakan pembekalan bagi seluruh mahasiswa baru agar mengerti akan posisinya di agroteknologi FP UNS dan mampu menjadi agen-agen perubahan yang mampu membawa agroteknologi ke arah yang lebih baik. Kegiatan ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu bentuk adaptasi dan pembelajaran dari seluruh pihak agar transformasi yang diharapkan bisa tercapai dengan target yang dicanangkan.

 persiapan pemberangkatan

 pengarahan awal

 tiba di penginapan

 ajang kreasi

 briefing! :D

 outbond peserta

agroteknologi, jayalah !
Continue Reading

Rapat Kerja dan Upgrading Format FP UNS

| 0 comments

Hari Sabtu – Minggu, 6-7 Oktober 2012 lalu, hampir satu bulan setelah pengurus 2012/2013 dilantik sebelumnya pada tanggal 12 September 2012, Bidang Sekretariat dan Kebendaharaan Forum Mahasiswa Agroteknologi (Format) FP UNS 2012 mengadakan Rapat Kerja dan Upgrading  untuk seluruh pengurusnya. Bertempat di Sebuah rumah yang disewa di wilayah Kemuning, Karanganyar, sekitar  40 orang pengurus beserta DPP mengikuti Rapat Kerja dan Upgrading tersebut.
Acara dimulai hari Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB dan dibuka oleh Fitri dan Putri sebagai MC. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia, ketua umum format, Visnu Pradika, dan DPP yang disampaikan oleh M. Khoirul Anwar. Setelah itu, setiap bidang di Format FP UNS meliputi Bidang Sekretariatan dan Kebendaharaan, Bidang Hubungan Masyarakat, Bidang Keilmiahan, Bidang Pengabdian Masyarakat, Bidang Keprofesian, serta bidang Pembinaan dan Kaderisasi, memberikan presentasi mereka masing-masing mengenai program-program kerja apa saja yang akan dilaksanakan dalam 1 periode kepengurusan. Pemaparan ini diikuti dengan pembahasan oleh seluruh peserta rapat, serta pandangan dari ketua umum dan DPP Format FP UNS 2012/2013. Rapat Kerja tersebut disisipi ishoma, dan berakhir sekitar pukul 23.30.
Sedangkan pada hari Minggu pagi, acara dilanjutkan dengan Upgrading pengurus Format FP UNS 2012 yang diisi dengan outbond bersama. Melalui rangkaian acara ini diharapkan pengurus Format FP UNS mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan lebih baik.



Continue Reading

Bob Sadino : Miskin Dulu, Kaya Raya Kemudian

Friday, October 12, 2012 | 0 comments

Entrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.

Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Celana pendek memang menjadi “pakaian dinas” Om Bob –begitu dia biasa disapa– dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.

“Keanehan” juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi “orang miskin”.

Sewaktu orangtuanya meninggal, Bob yang kala itu berusia 19 tahun mewarisi seluruh hartake kayaan keluarganya karena semua saudara kandungnya kala itu sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Di Eropa ini dia bertemu Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.

Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. “Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup,” tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.

Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan “senjata” pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.

Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.

“Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras,” ucap istrinya memperingati.

Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.

Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. “Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi,” papar Bob.

Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.

Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.

“Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada,” ujar Bob.

Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.

Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. “Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain,” jelas Bob.

Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

“Tahu” merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan “bisa” ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan “terampil” adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara “ahli” menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat “ahli” harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Ya, itulah resep Bob untuk menjadi sukses seperti sekarang.

Sumber : okezone
http://www.successkid.com/bob-sadino-miskin-dulu-kaya-raya-kemudian
Continue Reading

Tabulampot, Solusi Berkebun Di Lahan Sempit

| 0 comments

Pada tabulampot, air dan pupuk dapat diserap sampai 80 persen. Sedangkan pada tanaman biasa air dan pupuk menyebar ke sekitarnya. Tinggal di perkotaan tapi ingin memuaskan hobi sekaligus memiliki kebun buah-buahan? Bisa. Ada tabulampot (tanaman buah-buahan dalam pot). Tak perlu lahan yang lapang, cukup di tempat terbatas, dan dapat diatur sesuai keinginan. Dalam kaleng bekas cat, drum, atau wadah-wadah lainya. Mediumnya pun bermacam. Tanah adalah medium yang biasa. Atau, Anda dapat memanfaatkan sekam.

”Sekarang model seperti ini lagi tren,” kata Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran dari PT Niaga Swadaya pada pameran tanaman yang diselenggarakan Trubus di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pekan silam.

Sebenarnya menanam tanaman buah dalam pot sudah lama dilakukan orang. Setelah besar biasanya tanaman dipindahkan ke lahan. Namun, tabulampot baru menjadi tren karena kini dianggap indah, dan bila dibisniskan hasilnya memuaskan.

Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam tabulampot. Seperti sawo, mangga, rambutan, jeruk, belimbing, kedondong, jambu air, nangka, salak, dan lainnya. ”Hampir semua, bisa kecuali durian, bisa dijadikan tabulampot. Sebab, akar durian tidak fleksibel seperti tanaman lain. Mungkin nanti suatu saat kalau teknologinya sudah ada pasti bisa,” tutur Marsono.

Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga biasa perlu waktu hingga lima tahun.

Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. ”Pada tabulampot penyerapan air dan pupuk sampai 80 persen,” kata Marsono.

Bila sudah tumbuh besar, tabulampot bisa dipindah ke tempat lain yang lebih besar. Rasa buahnya juga tidak berbeda dari tanaman biasa. Merawatnya juga tidak jauh berbeda dari tanaman biasa yang memerlukan air, pupuk, penggemburan, penyemprotan hama, dan sanitasi lingkungan.

Terbatas

Memiliki tabulampot bukan tanpa kelemahan. Karena peredaran akarnya dibatasi, otomatis kemampuan berbuahnya juga terbatas. Sebatang mangga tabulampot maksimal bisa menghasilkan buah antara lima sampai delapan untuk sekali musim panen. Berbeda dari pohon biasa yang jumlahnya bisa banyak. Kalau dipaksakan tanaman bisa tidak berbuah di musim berikutnya, atau mati. ”Karena itu, sebaiknya tabulampotnya banyak sehingga jumlahnya sama dengan sebuah pohon biasa.”

Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini. Bahkan bisa mengembangkannya hingga berbuah dalam jumlah besar. ”Mengurusnya sama dengan mengurus anak,” kata Wahidin Yunus, pengembang tabulampot yang sukses.

Ia tertarik menjalankan hobi ini karena memang menyukai tanaman, dan lagipula tabulampot bisa dilakukan di lahan terbatas. Bermodal pekerjaannya di Sudin Pertanian Pemprov DKI dan lahan 1.000 meter persegi di kawasan Cimanggis, Bogor, ia memulai hobinya sejak empat tahun silam.

Hobi coba-coba itu tanpa disangka bisa berkembang pesat sampai kini. Wahidin mengatakan memiliki sekitar 100 pohon mangga, semangka, dan beberapa pohon lain seperti kedondong, rambutan, nangka dan sebagainya. Resep keberhasilan bisnisnya ini berkat informasi yang rajin ia serap dari berbagai pertemuan maupun pameran tentang tabulampot dan usahanya yang tanpa henti.

Selain itu, Wahidin menerapkan kiat yang sedikit berbeda dari pengembang tabulampot lainnya. Ia menggunakan sekam padi, pupuk, dan tanah merah. Ia menanam tabulampot dengan komposisi 4:1:2 (empat ember sekam padi, satu ember pupuk kandang, dan dua ember tanah merah). ”Cara seperti ini memudahkan kita memindahkan tanaman ke tempat lain,” ujarnya.

Bila tanaman terus berkembang, drum yang digunakan sebagai tempat menyimpan tabulampot jebol karena berkarat. Agar akar tidak tembus ke tanah, Wahidin mengganjal alas drum dengan batu bata secukupnya guna mencegah akar pohon masuk ke dalam tanah.

Tabulampot Mangga Paling Diminati

Dari tabulampot buah-buahan, tanaman mangga yang paling diburu pecinta tabulampot. Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran PT Niaga Swadaya, mengungkapkan, tabulampot mangga yang belum berbuah biasanya dijual sekitar Rp 200 ribu per pohon. Namun, yang sudah berbuah bisa mencapai Rp 400 ribu lebih per pohon. ”Soalnya sudah terbukti berbuah dan terlihat cukup menarik,” katanya beralasan.

Ucapan Marsono itu dibuktikan oleh Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses. Tanaman mangganya yang ia buat tabulampot dengan modal sekitar Rp 100 ribu ia bisa menjual kembali seharga Rp 1,5 juta.

Mangga tabulampot miliknya bisa menghasilkan buah hingga 40 buah sekali musim panen. Ia mengakui, tanaman mangga paling mudah dijadikan tabulampot karena itu tanaman ini menjadi favorit para penggemar tabulampot, baik pemula maupun yang sudah lama.

Harga bibitnya relatif tidak terlalu mahal, yakni sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu dengan tinggi sekitar satu meter tiap pohon. ”Biasanya sekitar enam bulan sudah bisa panen,” ungkap Marsono.

Tentang bibitnya, Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses, mengaku memburunya hingga sampai ke Majalengka, Jawa Barat. Kawasan itu memiliki bibit tanaman, terutama untuk tabulampot, yang baik.

Sumber : http://tabulampot.wordpress.com/2006/12/22/tabulampot-solusi-berkebun-di-lahan-sempit/
Continue Reading

Budidaya Mawar Bunga Potong

| 0 comments

PENDAHULUAN
Mawar “Ratu dari segala jenis bunga” yang mempunyai nama lain Rosa hybrida L. ini, telah berkembang dengan pesat di negara-negara sub tropis sebagai bunga potong. Di Indonesia, volume penjualan bunga mawar menempati peringkat teratas. Sebagai bunga potong, varietas-varietas baru bertangkai panjang dengan banyak keragaman warna, pada umumnya baru diusahakan pengusaha besar. Bibit masih harus diimpor dan harganya mahal.

SYARAT TUMBUH
Mawar bunga potong berproduksi baik di dataran tinggi. Tanah yang gembur serta kaya humus dengan pH 5,5 – 6,8 sangat baik untuk pertumbuhan. Mawar bunga potong memerlukan rumah plastik/kaca, sinar matahari yang cukup banyak dan tidak menyukai air yang menggenang.

PERBANYAKAN TANAMAN
Mawar dapat diperbanyak melalui biji, setek, cangkok, okulasi dan penyambungan. Perbanyakan melalui biji jarang dilakukan kecuali untuk tujuan pemuliaan. Penyetekan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, namun tidak semua mawar dapat dengan mudah disetek. Penempelan/ okulasi paling banyak dilakukan terutama untuk tujuan komersial.

Hasil terbaik bila kulit batang bawah dapat dikelupas dengan mudah yaitu setelah umur 3-4 bulan. Okulasi mata berkayu dapat dilakukan pada umur 4 minggu sehingga menghemat waktu 2-3 bulan dibanding okulasi biasa. Waktu terbaik untuk pencangkokan adalah pada permulaan atau musim penghujan. Sedangkan dalam penyambungan okulasi mata berkayu harus diusahakan agar kambium batang atas dan bawah dapat bertemu.

PEMUPUKAN
Mawar ditanam dengan jarak 20 X 30 atau 30 X 30 cm atau sesuai anjuran. Sebelum tanam diberi pupuk kandang 30 ton/ha. Sedangkan pupuk N diberikan setiap dua minggu sekali sebanyak 100 kg Urea/ha. HAMA DAN PENYAKIT Penyakit yang paling utama pada mawar di rumah plastik adalah bercak daun terutama dimusim kemarau. Beberapa fungisida yang dapat digunakan antara lain Daconil 75 WP, Kasumin 25 AS, Antracol 70 WP, Velimex 80 WP, Roval 50 WP, Delsene MX 200 dan Benlate 50 WP dapat menekan intensitasnya. Sedangkan penyakit embun tepung merupakan masalah utama di rumah plastik/kaca pada musim hujan. Hama tungau juga merupakan masalah dalam pertanaman mawar. Beberapa insektisida yang efektif untuk mengendalikan hama tungau adalah Proporgit, Dofocol, Metadimofos, Profenofos, Sipermetrin, Monokhrotopos, Khlorpirifos dan Farmetanat.

STANDARDISASI
Kualitas bunga potong mawar dikelompokkan ke dalam 4 kelas yaitu AA, A, B dan C.
AA : Sempurna, bunga dipanen pada stadia menguncup dan berwarna ditandai mekar 2 lembar, ukuran seragam, bebas hama dan penyakit tidak terjadi kerusakan mekanis, tidak mengandung residu serta kotoran dan duri sudah dibersihkan.
A : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 5%
B : Sama dengan AA ada toleransi deviasi 10%
C : Selain AA, A dan B.

PASCA PANEN
Saat panen yang tepat adalah pada pagi hari atau sore setelah pukul 16.00. Tangkai dipotong dan langsung dimasukkan dalam air bersih. Agar ketahanan bunga lebih lama, bunga disimpan dulu pada ruang pendingin. Agar bunga mawar tahan lama dalam vas sebaiknya diberikan larutan pengawet yang mengandung garam 8-hydroxyquinoline 200 Ppm dan gula 2% Tempelkan kepingan mata tunas ke celah yang telah dibuat pada batang bawah.

Sumber : http://anekaplanta.wordpress.com/
Continue Reading

SEKILAS TENTANG Anggrek Dendrobium lasianthera

| 0 comments


Setangkai anggrek akan lebih terkesan romantis dan bernuansa menyejukan hati bagi yang menerimanya entah itu pacar, sahabat atau orang orang yang disayangi, Anggrek tumbuhan indah yang sulit diungkapkan keindahan dengan kata kata, ciptaan Tuhan yang sangat cantik, tapi anggrek tidak akan mudah dinikmati oleh kalangan tertentu, selain langka juga jenisnya sulit didapat seperti Anggrek Dendrobium lasianthera, aggrek ini kadang disebut juga sebagi anggrek stroberi.
Anggrek Dendrobium lasianthera merupakan anggrek yang hidup di Indonesia seperti Papua dan Papua New Guinea. Di Indonesia dikenal sebagai anggrek stuberi, stroberi. Dalam bahasa Inggris biasa anggrek ini dikenal sebagai Wooly Pollina Dendrobium, atau dengan nama varietasnya semisal May River Red dan Sepik Blue.
Anggrek Dendrobium lasianthera merupakan tanaman epifit yang tumbuh di daerah lembab dan membutuhkan banyak cahaya. Di alam liar biasa ditemukan hidup di sekitar daerah aliran sungai, rawa-rawa, dan hutan di dataran rendah Papua.
Ukuran tanaman anggrek Dendrobium lasianthera cukup besar, bisa mencapai lebih dari 1 meter. Anggrek ini mempunyai bunga yang indah. Dalam satu tandon bunga bisa muncul antara 10 – 30 kuntum bunga. Warna bunganya pun sangat bervariasi mulai dari merah, putih, biru, dan kekuningan dengan gradasi indah.
Masing-masing varietas anggrek ini mempunyai gradasi warna yang berbeda. Pada varietas May River Red memiliki warna kuning kecoklatan pada dasar bunga dengan semburat warna merah tua ditengahnya serta warna kuning tipis pada tepi kuntumnya. Pada varietas Sepik Blue dengan warna putih dan merah kecoklatan pada bagian tengah dengan labellum berwarna ungu kebiruan. Untuk varietas Veronica Somare mempunyai warna putih pada bagian tengahnya yang bergradasi warna kuning dan ungu kemerahan pada ujungnya.
Anggrek Dendrobium lasianthera ini memang sangat indah, elegan dan menawan. Akan lebih baik dilestarikan sebagai kekayaan alam dari bumi katulistiwa ini..
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Liliopsida. Ordo: Asparagales.
Famili: Orchidaceae.
Genus: Dendrobium.
Spesies: Dendrobium lasianthera.
Semoga bermanfaat.
Continue Reading

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

Sunday, September 30, 2012 | 0 comments


 Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
A. Pembuatan Bokashi

Bahan pembuatan bokashi (jerami, rumput, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) dapat berupa bahan yang sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi, yaitu :
1. Bokashi Jerami

Bahan yang digunakan:
a. Jerami sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
b. Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg.
c. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan :
a. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
b. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
c. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
d. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
e. Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
f. Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.
Penggunaan : Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.
Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Forum Mahasiswa Agroteknologi UNS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger
Selamat datang Di blog resmi Forum Mahasiswa Agroteknologi (FORMAT) Fakultas Pertanian - Universitas Sebelas Maret