Informasi Terbaru :
Home » » Menengok Pekarangan Kita

Menengok Pekarangan Kita

Thursday, March 14, 2013 | 0 comments

Sumber: Dokumen Pribadi

Mamayu hayuning bawana, ungkapan bahasa Jawa yang berarti memelihara kesejahteraan dunia seakan menjadi ungkapan yang sangat pas untuk mengangkat permasalahan pangan bangsa ini. Nyatanya, luas lahan pertanian di Indonesia cenderung menurun seiring meningkatkan kebutuhan papan, sandang dan pangan.
Secara logika luas lahan pertaniannya yang ditingkatkan tetapi apa daya? “banjir” impor bahan pangan seakan menjadi tonggak hidup masyarakat saat ini, yang tentunya murah, mudah didapat, sepanjang waktu ada dan segudang kelebihan termasuk menjadi “gaya hidup”. Tentu kita tidak hanya nrima ing pandum,  bukan?. Hal tersebut berdampak secara psikis pada masyarakat bahwa: lahan berkurang tak masalah, toh produk pangan impor sudah banyak dan menjadi gaya hidup masyarakat yang suka praktis dan apapun tersedia.
Ternyata tepat juga ada istilah : siapa yang menguasai pangan, maka sama halnya dia lah yang berkuasa di dunia, karena apa? “mereka” yang menggerakkan roda kehidupan, selayaknya motor yang butuh bensin supaya bisa jalan.      
Sejenak kita tengok pekarangan di sekitar rumah kita, seberapapun ukurannya apa yang bisa kita peroleh?. Tidak sekedar tempat parkir atau jemuran belaka ternyata banyak segudang hal-hal positif yang kita sama-sama peroleh dari lahan pekarangan yang seukuran 1x1 m pun. Contoh sekecilpun yaitu menanami dengan tanaman legume, rerumputan maupun tanaman hias.  "Sadumuk bathuk senyari bumi"walau sejengkal tanah harus tetap kita pertahankan !
Penelitian mengenai penggunaan fungsi pekarangan telah banyak dilakukan, dengan beragam metode dan rumusan. Menurut sejarahnya, GJA Terra (Pakar Pertanian Negeri Belanda) mendefinisikan pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekeliling rumah, dengan batas-batas yang jelas dan ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Fungsi utamanya adalah penghasil bahan pangan (jagung, singkong, buah-buahan, lauk-pauk, rempah-rempah dsb).  Memang dari segi produksi tergolong rendah, namun upaya sekecil apapun dalam merubah pola pikir masyarakat supaya mau memanfaatkan lahan yang ada patut dipertimbangkan. Adanya pekarangan menunjukkan hubungan  agroekosistem antara manusia, tanaman dan hewan (ternak). 

Kader FORMAT
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Forum Mahasiswa Agroteknologi UNS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger
Selamat datang Di blog resmi Forum Mahasiswa Agroteknologi (FORMAT) Fakultas Pertanian - Universitas Sebelas Maret