Tanaman
kedelai (Glycine max (L) Merr.) merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak
mengandung protein.
Pembentukan
dan Fungsi Bintil Akar
Bintil
akar pada tanaman kacang-kacangan hanya akan terbentuk jika akar tanaman pada
tingkat tertentu dari masa perkecambahan biji dapat bertemu dengan bakteri
Rhizobium, tepatnya Rhizobium yaponicum. Jika pada waktu biji kedelai yang
ditanam berkecambah, dan disekitar akarnya terdapat bakteri R. Yaponicum, maka
bakteri ini akan masuk ke dalam akar tanaman melalui bulu-bulu akar,
selanjutnya akan terjadi reaksi timbal balik (interaksi) antara bakteri dengan
tanamannya yang menghasilkan pembentukan bintil akar. Bintil akar ini
dapat dilihat pada waktu tanaman berumur 3-4 minggu. Keefektifan bintil akar
dalam proses fiksasi nitrogen tergantung pada varietas atau strain
Rhizobiumnya.
Bintil
akar yang efektif adalah bintil akar yang menghasilkan kerjasama (simbiose)
yang sangat menguntungkan bagi tanamannya dalam proses fiksasi nitrogen.
Ciri-ciri bintil akar yang efektif adalah :
- Mudah
diamati langsung di lapangan, caranya ialah dengan mencabut tanaman kedelai
yang akan diamati.
- Cenderung
berkelompok pada leher akar.
- Ukuranya
relatif besar.
- Jika
bintil alar itu dibelah, bagian dalamnya berwarna merah darah, semakin efektif
semakin merah sedang bintil akar yang tidak efektif bagian dalamnya berwarna
keputih-putihan atau agak kehijauan.
Dengan
bintl akar yang efektif hampir semua kebutuhan nitrogen tanam dapat terpenuhi.
Pada penanaman kedelai jenis unggul, tambahan pupuk nitrogen dalam jumlah kecil
dianjurkan, tetapi tanpa pemberian pupuk nitrogenpun, produksi yang memadai
masih dapat terjamin, asal bintil-bintil akarnya efektif.
Usaha
pemberian bakteri Rhizobium pada biji kacang-kacangan yang akan ditanam,
dikenal sebagai inokulasi
Cara
Inokulasi Kedelai
A. Dengan
menggunakan legin (legium inokulan) Legin adalah sejenis biakan murni bakteri
Rhizobium yaponicum berupa serbuk berwarna hitam, dibungkus dalam
kantung-kantung plastik (packing) semantara ini legin dapat diperoleh di
Laboratorium Mikrobiologi, Faklutas Pertanian Universitas Gadja Mada, Yogyakarta.
Penggunaan
legin
1. Basahi
biji kedelai dengan air sampai cukup basah (jangan berlebihan).
2. Berikan
legin pada biji yang telah dibasahi tersebut, sedikitnya 7,5 gr/kg benih.
Usahakan campuran legin ini merata.
3. Biji
yang telah dicampur dengan legin seegera ditanam. Jika terpaksa, janganlah
ditundah lebih dari 6 jam. Usahakan agar biji yang dicampur dengan legin tidak
kena cahaya matahari langsung, akar biji tetap basah. Bila kering, legin dapat
menurunkan efektifitasnya
B. Inokulasi
dengan menggunakan tanah yang pernah ditanami kedelai.
Jika
tidak tersedia legin, ada cara lain, yaitu dengan mencampurkan tanah dari lahan
yang sudah pernah ditanami kedelai, dengan biji kedelai yang akan ditanam.
Perbandingannya 200 gr tanah untuk setiap kilogram biji yang akan ditanam.
No comments:
Post a Comment