Di
dalam sistem pertanian terpadu, diterapkan teknik-teknik budidaya yang saling
berkaitan satu sama lain. Di Bali sudah dikenal mengenai budidaya padi dengan
ikan-ikan balita yang sering disebut minapadi. Teknik ini merupakan suatu upaya
dalam menyelaraskan kembali sistem budidaya yang ramah lingkungan. Dari segi
ekonomi, akan meningkatkan hasil samping, maksudnya selain padi sebagai produk
utamanya, juga didapatkan ikan sebagai produk sampingnya, sehingga dalam satu
lahan nantinya ada keuntungan yang berlipat (Priyanto, 1997).
Gambar :thp-unisri.blogspot
Konsep pengelolaan lingkungan pertanian padi dengan
belut sebenarnya sudah diterapkan sejak jaman dahulu sewaktu belum mengenal
pestisida. Hewan belut berhabitat di areal persawahan sehingga kelangsungan hidupnya
tergantung dari tanah. Dalam budidaya
padi sekarang ini cenderung meninggalkan aspek-aspek lingkungan dan hanya
meningkatkan hasil tanpa memperhitungkan dampak negatifnya.
Gambar : mitra-sites.com
Menurut
Satwono (1999), belut sawah termasuk kelas Pisces, subkelas Teleostei, ordo Synbranchoidae, Famili Synbranchidae, genus Synbranchus,
species: Monopterus albus Zuieuw. Ekosistem sawah sangat akrab dengan
kehidupan berbagai jenis ikan, termasuk belut. Dengan ketekunan dan kegigihan
dalam berinovasi, saat ini belut dapat diintegrasikan dengan padi sawah seluas
500 m2. Hasilnya selain belut kaya akan gizi tambahan pendapatan
juga diperoleh beras organik yang sangat dibutuhkan masyarakat yang semakin
peduli dengan berkualitas.
Review :
Arief Wid.
Masih Mahasiswa Pertanian