sumber gambar : forumbebas.com
SUMBER-SUMBER
GAS METAN
Gas metana merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana yang
berbentuk gas yang tidak berwarna dan juga tidak berbau dengan rumus kimia CH4.
Gas ini pertama sekali ditemukan oleh Alessandro Volta sekitar tahun
1776-1778 yang melakukan penelitian di danau Manggiore dan mengamati adanya
gelembung-gelembung gas dan ternyata gas tersebut dapat terbakar. Gas metana tergolong
gas-gas rumah kaca yang cukup potensial
dapat berasal dari sumber alamiah dan sumber yang diakibatkan oleh kegiatan
manusia (Tabel 1).
Tabel 1 Sumber-sumber Gas Metana
(Tontowi, 2009).
No.
|
Emisi Gas Metana
(CH4)
|
Prakiraan Emisi
(jt ton/th)*
|
Keterangan
|
1
|
SUMBER ALAMIAH
|
Total : 208
|
|
|
a. Emisi dari lahan basah
|
170
|
Pada lahan basah bahan organik
terdekomposisi dengan bantuan mikroorganisme methanogens dalam kondisi
anaerobik menghasilkan gas metan
|
|
b. Emisi geologis
|
42-64
|
Gas metana dapat keluar secara
alamiah dari permukaan bumi (daratan maupun dasar laut)
|
|
c.
Emisi dari danau
|
30
|
Gas metana terbentuk di dasar
danau akibat aktifitas mikroorganisme methanogens
pada kondisi anarobik (kekurangan oksigen)
|
|
d. Emisi dari tumbuhan.
|
20-60
|
Tumbuhan sebagai media
transportasi gas metana dari tanah ke atmosfer
|
2
|
KEGIATAN
MANUSIA
|
Total 320
|
|
|
a. Pertanian
|
24
|
Lahan sawah tergenang
|
|
b. Penambangan
|
-*
|
Gas metana ini akan keluar
apabila bahan bakar fosil batubara, minyak, gas) ditambang dari perut bumi
|
|
c.
Peternakan
|
-
|
“enteric fermentation” :
metan terbentuk dari hasil pencernaan hewan memamah biak dan kotorannya
|
|
d. TPA
|
30-70
|
Tumpukan sampah yang mengandung
bahan organik di lapisan bawah dalam kondisi anaerobik dan terjadilah proses
dekomposisi yang menghasilkan gas metana
|
|
e. Dam/bendungan
|
120
|
Untuk kegiatan pertanian
|
*Laporan Tahunan
US-EPA (1993-2010), Tanda (-) kisaran
belum pasti/fluktuatif.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US-EPA) memaparkan,
sumber gas metana utama dari kegiatan
manusia yaitu kegiatan pertanian, penambangan, pembakaran, peternakan serta
tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Namun beberapa ahli memperkirakan bahwa
bendungan-bendungan besar, terutama yang berada di daerah tropis juga dianggap
sebagai sumber utama gas metana.
Diperkirakan bendungan-bendungan di seluruh dunia dapat menghasilkan emisi gas
metana sebesar 104 Tg atau 104 juta ton per tahun. Pendapat yang terakhir ini
masih menimbulkan berbedaan dan kontroversi.
Hal tersebut disebabkan karena
perkiraan-perkiraan di atas masih berdasarkan banyak asumsi yang belum tentu benar. Selain itu
pengukuran terhadap emisi gas metana yang ditimbulkan oleh bendungan belum
banyak dilakukan, termasuk di Indonesia.
Oleh :
Div.Keilmiahan
FORMAT
“Jaya dan
Berkarya”