Informasi Terbaru :
Home » » Singkirkan Elpiji, Gunakan Kotoran Sapi

Singkirkan Elpiji, Gunakan Kotoran Sapi

Thursday, July 15, 2010 | 0 comments

Kamis, 15 Juli 2010 | 02:57 WIB
Kompas/Iwan Setiyawan
Ilustrasi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Ledakan tabung gas elpiji di mana-mana berubah menjadi teror sesungguhnya bagi warga penerima bantuan tabung bermutu jelek dari pemerintah.

Untuk menghindari teror itu, seorang warga Desa Widoropayung, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, memanfaatkan bio gas dari kotoran sapi sebagai gas pengganti gas elpiji ke kompor mereka.

Selain lebih aman, juga sangat ekonomis. Hanya dengan empat kubik kotoran sapi bisa digunakan memasak selama delapan tahun. Tentu waktu yang cukup lama, apalagi bahan baku untuk mengolah menjadi bio gas tersebut sangat mudah didapatkan di desa.

Menurut Abdul Fatah, warga Desa Widoropayung, Kecamatan Besuki, Situbondo, awalnya ia coba-coba memanfaatkan kotoran sapi yang selama ini banyak terbuang di desanya. Setelah beberapa menguji coba dengan membuat bak penampungan 8 meter persegi sedalam 1 meter, Abdul Fatah akhirnya mampu mengolah gas dari proses penguraian anaerob (tanpa udara atau fermentasi) dari material organik seperti kotoran hewan.

Setelah itu, disiapkan tabung plastik sebagai tempat penyimpanan gas yang kemudian disalurkan melalui pipa paralon ke kompor gas. Sebelum dialirkan, gas disimpan dalam kran-kran pengatur sekaligus sebagai tempat angin untuk menghilangkan bau kotoran sapi.

"Ternyata mengolahnya tidak sulit, apalagi halaman rumah masih cukup untuk membuat bak penampungan kotoran sapi sebagai bahan utamanya," papar Abdul Fatah.

Untuk membuat bak penampungan dan peralatan yang dibutuhkan, Abdul Fatah hanya merogoh kocek Rp 3 juta. Hasilnya, bio gasnya bisa disalurkan untuk tiga rumah sekaligus selama delapan tahun.

Saat ini terobosannya mengubah kotoran sapi menjadi bio gas mulai banyak ditiru. Bahkan, tidak sedikit warga yang mulai memesan untuk dibuatkan.

Selain hemat, menurut Abdul Fatah, penggunaan bio gas itu sangat aman dibanding elpiji yang mudah meledak bila terjadi kebocoran. Bio gas lebih lemah daya responsnya sehingga tidak mudah menimbulkan ledakan. Selain itu, warga juga tidak memerlukan tabung gas lagi.

Maka, di desa itu sekarang banyak warga yang menjual tabung-tabung elpijinya bantuan dari pemerintah. Selamat tinggal teror!

Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Forum Mahasiswa Agroteknologi UNS - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger
Selamat datang Di blog resmi Forum Mahasiswa Agroteknologi (FORMAT) Fakultas Pertanian - Universitas Sebelas Maret