Rembang–Sedikitnya 100 dari 29.000 hektare lahan pertanian di Rembang, Jawa Tengah, terlantar dan dibiarkan tidak ditanami menyusul melesetnya prediksi musim kemarau tahun ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Sutomo, Jumat (9/7), mengatakan 100 hektare lahan tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Sarang, Sumber, dan Kaliori.
Dia mengakui, pihaknya salah melakukan estimasi musim kemarau pada 2010, padahal jika lahan tersebut ditanami padi kembali dan berhasil maka enam ton gabah/hektare atau 600 ton gabah bisa dipanen.
“Kami salah memprediksi. Biasanya memang April sudah masuk kemarau, tetapi ternyata tahun ini terjadi anomali cuaca. Ketika petani mantap menanam palawija pada masa tanam kedua, ternyata debit air melimpah. Andai saja saat itu semua lahan ditanami padi, tentu akan lebih baik” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Sutomo, hampir semua petani tetap melakukan musim tanam kedua. Bahkan saat ini, sebagian petani sedang melakukan panen raya untuk kedua kalinya.
“Informasi yang kita terima, sejauh ini musim tanam kedua juga berhasil. Jumlah panen memang tak sebaik dengan musim tanam pertama,” lanjutnya.
Ia menambahkan, asumsi keberhasilan pada panen kedua ini memang sedikit mengalami penurunan. “Kendati mengalami penurunan, tapi jumlahnya tidak banyak. Misalnya, jika hasil panen adalah enam ton, panen kedua hanya 5,5 ton. Jumlah air yang terlalu banyak memang tidak baik untuk tanaman padi,” tambahnya.
ant/rif
sumber : www.solopos.com
No comments:
Post a Comment